Beasiswa ke Luar Negeri Haruskah Aktif Organisasi?
Judul dari post ini sebenarnya adalah salah satu keywords pencarian orang di google, yang pada akhirnya yang searching berakhir ke blog kikyedward.com ini. Karena cukup menarik dan sering ditanyai hal yang sama, maka di pos ini saya akan menjelaskan kenapa jawabannya adalah Ya! harus aktif berorganisasi.
Berikut alasannya:
- Apabila kamu seorang fresh graduate, yang sering kali tidak memiliki pengalaman kerja, ataupun bila ada, masih merupakan pengalaman kerja part time, maka pengalaman keorganisasian dan segala kegiatan kevolunteerannya, dapat dihitung sebagai tambahan pengalaman pekerjaan. Beberapa beasiswa seperti SI, juga memperbolehkan hal ini, walaupun pengalaman kerjamu belum mencapai 3000 jam, ditutupi dengan pengalaman volunteering, hal ini tidak akan menjadi masalah.
- Beberapa beasiswa mencari personality yang kontributif dan bahkan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Dengan demikian, untuk memperkuat aplikasimu, punya satu posisi penting dalam organisasi, seperti ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara, ketua divisi atau ketua panitia yang ditulis di CV mu, tentu saja akan menjadi satu nilai plus dibandingkan kandidat-kandidat lainnya. Kenapa? jawabannya mudah, hampir semua beasiswa mencari future leader, selain untuk membuat dunia lebih baik, dengan memiliki pemimpin yang cerdas dan memiliki tingkat kepedulian tinggi; nama beasiswa juga akan ikut bertambah harum. Contohnya nanti ketika kamu jadi presiden atau menteri atau aktivis terkenal di kemudian hari, branding beasiswa yang akan selamanya melekat dirimu akan ikut bertambah prestisenya, dan hubungan bilateral kedua negara bisa bertambah baik, bila itu merupakan beasiswa internasional. Tapi, itu cerita nanti-nanti ya guys, fokus untuk dapatkan beasiswanya terlebih dahulu ya.
- Pengalaman organisasi juga membantu reviewer untuk lebih yakin bahwa kamu merupakan kandidat yang punya personality yang bertanggung jawab, easy going, dan mampu menyelesaikan permasalahan. Karena ketika kamu kuliah dan kemudian menjalani karir, kamu akan dihadapkan dengan persoalan-persoalan pelik, contohnya ketika kuliah, bisa saja nilai mu semester pertama tidak lulus semua sangking susahnya (banyak terjadi), lalu apa yang akan kamu lakukan? stress berat dan diam di kamar sampai dideportasi imigrasi atau berusaha mencari solusi dengan mencari masukan dari teman-teman, menghubungi ketua jurusan dan kampus, atau bila sedang stress banget, kamu tahu harus kemana, seperti mengunjungi psikolog kampus. Selain itu, dalam bekerja nanti atau bergabung dalam satu entitas besar, kamu setidaknya telah berpengalaman, dan punya etika dalam berbisnis. Apa korelasinya? Organisasi sebenarnya menjalankan urusannya mirip dengan sistem perusahaan atau bisnis yang sebenarnya. Apalagi yang sudah sering berorganisasi, yang sudah sering melihat berbagai jenis tabiat manusia, ada yang cerdas dan pengertian, bijaksana walaupun masih muda, tapi ada juga yang provokatif, senang bila terjadi sedikit keributan, yang dianggap sebagai semarak kemeriahan. Dua tipe terakhir ini adalah dua tipe yang sebenarnya paling dihindari. Biasanya untuk mencari tau kamu tipe yang mana, reviewer akan sedikit menanyakan kegiatan keorganisasian, atau dunia pekerjaan. Contoh pertanyaannya: Apa hal tersulit yang pernah kamu hadapi dalam pekerjaan atau berorganisasi?
- yang terakhir, memiliki pengalaman berorganisasi menunjukkan kamu adalah pribadi yang peduli dengan sekitar. Bukan seseorang yang hanya peduli dengan dirinya sendiri saja. Jadi dalam essaymu, kalau kamu menulis “saya akan berkontribusi bla bla bla”, that will be for real, as you have the proof, you did that many times.
Ada serba serbi menarik yang saya tahu selama di UK, hampir di semua kampus disana, ketika memasuki tahun ajaran baru dimulai dengan club and organisation exhibition. Masing-masing club (seperti klub menari, memasak, dayung, lari, jalan-jalan, bahkan klub bela diri) dan juga organisasi, mulai dari organisasi mahasiswa hingga organisasi nasional dan internasional seperti Oxfam, hadir di pameran tersebut, memperkenalkan program-program mereka kepada mahasiswa baru. Pameran ini sanking ramenya bisa dibua hingga 2-3 kali sebelum masa studi dimulai. Karena mengikuti organisasi, klub, volunteering bagi mahasiswa sangat dianjurkan, bahkan di UCL hari kamis adalah hari libur mahasiswa satu universitas, sengaja diperuntukkan agar mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler tersebut yang seru-seru banget. Bahkan, universitas memberikan dana untuk masing-masing klub tersebut, dengan syarat mereka melaksanakan aktifitas dan cukup jumlah keanggotannya. Salah satu klub yang saya ikuti, namanya Indonesian Society, kami biasanya membuat acara piknik di taman, acara makan makanan indonesia, dsb.